Reksadana adalah salah satu jenis investasi yang cukup populer, terutama di kalangan anak muda yang mulai belajar tentang investasi. Investasi jenis ini cocok bagi investor dengan modal kecil dan tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas dana yang mereka investasikan. Hal ini karena reksadana cenderung memiliki risiko yang lebih rendah.
Reksadana dirancang sebagai sarana untuk meningkatkan peran pemodal lokal agar berinvestasi di pasar modal tanah air. Terdapat 3 hal yang berkaitan dengan investasi reksadana, yaitu dana dari pemodal, portofolio efek dimana dana dari pemodal akan diinvestasikan, serta manajer investasi yang akan mengelola dana tersebut.
Jenis-Jenis Reksadana
Ada 4 jenis reksadana yang bisa Anda pilih untuk menginvestasikan dana yang Anda miliki, berikut jenis reksadana tersebut.
-
Reksadana Pasar Uang
Reksadana jenis ini menginvestasikan dana pada instrumen investasi pasar uang yang masa jatuh temponya kurang dari setahun. Misalnya, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), sertifikat deposito, dan semacamnya. Reksadana pasar yang memiliki risiko yang paling rendah dibandingkan dengan reksadana jenis lainnya.
-
Reksadana Saham
Reksadana saham menginvestasikan setidaknya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Tujuan dari reksadana jenis ini adalah untuk pertumbuhan harga saham dalam jangka panjang. Reksadana saham memiliki risiko yang lebih tinggi daripada reksadana jenis lainnya, namun potensi tingkat pengembaliannya pun paling tinggi.
-
Reksadana Pendapatan Tetap
Jenis reksadana selanjutnya adalah reksadana pendapatan tetap. Jika reksadana saham menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk ekuitas, reksadana pendapatan tetap menginvestasikannya dalam bentuk utang atau obligasi. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
-
Reksadana Campuran
Reksadana campuran menginvestasikan dana dalam portofolio yang beragam. Instrumen investasinya dapat berupa saham dan dikombinasikan dengan obligasi. Risiko reksadana jenis ini bersifat moderat. Dan dibandingkan dengan reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran memiliki potensi tingkat pengembalian yang lebih tinggi.
Tujuan dari reksadana campuran adalah untuk pertumbuhan pendapatan dan harga.
Investasi Reksadana Cocok Untuk Siapa?
Investasi reksadana lebih cocok untuk para investor dengan modal yang kecil. Contohnya, Anda bahkan sudah bisa berinvestasi di reksadana pasar uang hanya dengan modal Rp. 100.000 saja. Selain itu, investor dengan pemahaman dan keahlian terbatas tentang investasi pun juga cocok untuk investasi reksadana. Hal ini karena investasi reksadana memiliki risiko yang relatif rendah.
Dengan berinvestasi pada reksadana, para investor tidak perlu setiap saat memonitor performa investasi mereka karena hal ini akan ditangani oleh manajer investasi yang sudah berpengalaman dalam mengelola dana. Anda bisa berinvestasi pada beragam produk investasi, seperti deposito, saham, surat berharga, dan lainnya sesuai dengan masing-masing jenis reksadana yang Anda pilih. – reksadana adalah.