Mengenal Jenis Investasi yang ada di Indonesia

Jenis investasi

Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan investasi, ada baiknya jika Anda mengenal jenis investasi itu sendiri. Tujuannya, agar kelak Anda dapat memilih jenis investasi yang tepat, sesuai dengan tujuan atau keinginan akan dilakukannya investasi tersebut. Apalagi saat ini, jenis investasi yang ada di Indonesia terbilang cukup beragam.

Jenis investasi berdasarkan jangka waktu

Jika dilihat berdasarkan jangka waktunya, jenis investasi yang ada saat ini akan dibagi menjadi 3 macam. Dimana beda jangka waktu, tentunya mempengaruhi strategi dan instrumen yang akan dipilih kelak. Adapun jenis investasi yang dimaksud, yaitu :

1. Jangka pendek

Seperti namanya jenis investasi jangka pendek maka investasi akan dilakukan kurang dari 3 tahun, atau bahkan kurang dari 1 tahun. Misalnya saja Anda membutuhkan biaya untuk liburan, maka Anda disarankan untuk melakukan investasi pada instrumen yang rendah risiko, atau dengan kata lain, yang nilai fluktuasinya stabil, tingkat likuiditasnya terbilang tinggi hingga mudah dikonversikan ke dalam bentuk cash, dan pastinya memperoleh keuntungan yang tetap.

Sedangkan contoh untuk instrumen investasi jangka pendek, antara lain, Reksadana pasar uang, Deposito, atau bisa juga memilih surat utang negara jangka pendek.

2. Jangka menengah

Yang kedua, ada investasi jangka menengah, yaitu untuk seseorang yang tujuan investasinya antara 3 hingga 10 tahun. Misalnya saja Anda dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, membutuhkan biaya untuk masuk ke perguruan tinggi.

Maka Anda membutuhkan instrumen investasi yang pas untuk jangka menengah. Dimana instrumen investasi yang dimaksud, tentunya berbeda dengan yang jangka pendek. Instrument yang dimaksud, biasanya mempunyai risiko sedikit lebih tinggi, ketimbang jenis investasi jangka pendek. Adapun contoh investasi jangka menengah, yaitu Reksadana pendapatan tetap / Obligasi, baik obligasi swasta atau juga Reksadana campuran.

3. Jangka panjang

Adapun jenis investasi yang ketiga, yaitu jangka panjang. Misalnya saja investasi untuk pensiun kelak, atau yang lainnya. Yang menarik, semakin panjang sebuah periode investasi, maka semakin fleksibel pula, seseorang dalam memilih instrumen yang akan digunakan. Dalam hal ini, Anda dapat memilih jenis instrumen yang mempunyai risiko rendah, moderat, tinggi, atau bahkan instrumen yang tidak dapat dikonversi secara cepat.

Adapun jenis instrumen yang termasuk ke dalam investasi jangka panjang, yaitu logam mulia, Saham, Reksadana saham bahkan hingga property.

Jenis investasi berdasarkan jenisnya

Selain jenis-jenis investasi berdasarkan jangka waktunya. Ada juga yang berdasarkan fungsi atau instrumennya. Berikut ini adalah beberapa jenis instrumen investasi yang cukup popular, dan banyak digunakan oleh masyarakat luas, yaitu :

1. Deposito

Yang pertama ada investasi jenis Deposito, termasuk salah satu jenis investasi untuk pemula. Lantaran bentuknya yang mirip seperti tabungan,  dan mempunyai resiko yang lebih rendah. Ada 2 hal yang membedakan Deposito dengan tabungan, yaitu tingkat suku Bunga dan juga waktu jatuh tempo.

Khusus untuk suku bunga deposito sendiri terbilang cukup tinggi, dibandingkan dengan buku tabungan biasa. Jika untuk suku bunga pada tabungan biasa, umumnya sekitar 5 hingga 6% per tahunnya. Maka untuk suku bunga deposito, semakin tinggi uang yang akan Anda deposito kan, maka akan semakin besar pula, bunga yang akan didapat.

Kekurangan ketika Anda melakukan investasi deposito ketimbang tabungan, yaitu Anda tidak dapat mengambil uang yang di deposito kan sewaktu waktu, melainkan sesuai dengan jatuh tempo yang sudah disepakati di awal.

Dalam hal ini tenor atau jangka waktu untuk melakukan deposito, pada masing masing bank berbeda.  Namun rata rata menyediakan tenor sekitar 12 bulan, atau ada juga yang menyediakan lama tenor sekitar 24 bulan.

2. Emas

Bagi Anda yang tertarik untuk melakukan investasi secara fisik, maka pilih jenis investasi emas. Investasi riil yang satu ini juga mempunyai resiko investasi yang terbilang rendah, sekaligus cocok juga untuk para pemula. Yang menarik, nilai investasi ini terus merangkak naik setiap tahunnya.

Tapi yang perlu Anda perhatikan, jika ingin melakukan program investasi emas, sebaiknya jangan menggunakan emas perhiasan, karena semakin lama kadar emas akan berkurang, dan akan mempengaruhi harga jualnya kelak. Sebaiknya gunakan emas batangan. Karena berat dan nilainya cenderung stabil, atau bahkan meningkat secara perlahan.  Anda dapat menyimpannya sendiri di  rumah, atau bisa juga menyimpan di safe deposit box yang ada di Bank.

Tidak seperti dahulu, Anda harus membeli emas batangan di toko emas, kali ini, Anda dapat mencicil untuk membeli emas batangan tersebut. Caranya adalah bergabung dengan tabungan emas yang ada di bank, atau juga menggunakan aplikasi tabungan emas.

3. Properti

Berikutnya ada investasi properti. Jenis yang satu ini, termasuk kategori jenis investasi bisnis, karena kelak Anda dapat menjualnya kembali, ketika harga sudah merangkak naik. Sama seperti emas, keunggulan investasi yang satu ini adalah risikonya yang terbilang cukup rendah.

Untuk melakukan investasi properti ini sangat mudah. Anda dapat membeli sebidang tanah di lokasi yang menguntungkan, dan mulai membuat sebuah bangunan. Ketika nilai properti dan tanah sudah dirasa tinggi, maka Anda dapat menjualnya kembali.

Atau bisa juga menyewakan bangunan tersebut, hasilnya Anda akan memperoleh keuntungan yang mengalir setiap bulan atau tahunnya secara rutin.

Sedikit tambahan, Anda harus merawat bangunan tersebut, agar tidak terjadi kerusakan yang berarti. Biaya ini pula, yang sebaiknya Anda masukkan ke dalam biaya penjualan kelak.

4. Saham

Bisa dibilang Saham termasuk jenis investasi menguntungkan namun mempunyai resiko besar pada saat yang bersamaan.

Return dalam investasi saham ini, biasanya berasal dari deviden dan juga pertumbuhan nilai dari saham itu sendiri. Dividen sendiri berasal dari return yang didapat dari perusahaan tersebut. Namun sebagai catatan, tidak semua perusahaan membagikan dividen pada para investornya.

Jika dibandingkan dengan 3 jenis investasi sebelumnya, resiko dari investasi ini memang terbilang tinggi. Salam memilih saham, akan membuat Anda mengalami kerugian yang cukup besar. Itu sebabnya dibutuhkan pemahaman dan analisis yang mendalam, sebelum Anda membeli saham pada perusahaan tertentu.

5. Reksadana

Bisa dibilang saat ini jenis investasi Reksadana, cukup banyak peminatnya. Dimana para investor, dapat memilih salah satu dari 5 jenis instrumen, seperti Reksadana pasar uang, Reksadana saham, Reksadana campuran, Reksadana pendapatan tetap, dan Reksadana Index.

Masing masing jenis Reksadana mempunyai potensi dan resiko yang berbeda. Untuk membantu Anda dalam memilih produk reksadana sesuai kebutuhan, ada baiknya jika Anda melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan pihak manajer investasi yang ada di Reksadana.

6. Peer to Peer Lending

Walaupun terbilang baru, namun jenis investasi online ini terbilang cukup popular. Pada dasarnya dengan melakukan investasi ini, Anda akan meminjamkan sejumlah uang pada pihak yang membutuhkan, baik itu individu atau juga perusahaan.

Yang menarik, Anda dapat melakukan investasi yang satu ini, mulai dari Rp 100.000 saja. Ini menjadi cara terbaik untuk melindungi kekayaan, sekaligus meningkatkan jumlahnya.

7. Obligasi

Masih termasuk jenis investasi finansial pinjaman. Namun investasi obligasi yang dimaksud dalam hal ini, lebih pada Surat Pengakuan Hutang atau surat utang. Jika dibandingkan dengan investasi Deposito, maka nilai keuntungan yang didapat dari investasi obligasi ini terbilang lebih besar. Namun demikian, hal tersebut sebanding dengan risiko yang akan didapat. Karena bisa saja si peminjam mengalami kebangkrutan, hingga tidak dapat mengembalikan dana pinjaman.

Demikianlah beberapa ulasan tentang aneka jenis investasi yang ada di Indonesia. Semoga dengan adanya ulasan kali ini, Anda jadi lebih mengerti dan mampu memilih jenis investasi yang dinilai tepat, sesuai kebutuhan.