Cara Investasi Reksadana Dan Jenis-Jenisnya, Kenali Sebelum Berinvestasi

reksadana

Minat masyarakat terhadap investasi makin meningkat di era modern seperti sekarang berkat perkembangan teknologi. Banyak yang sadar bahwa mengelola keuangan amatlah penting dengan menaruh aset pada produk tertentu untuk mendapatkan hasil di kemudian hari. Salah satu investasi yang banyak diminati pemula adalah reksadana.

Daya tarik terbesar dari investasi ini adalah tidak membutuhkan banyak modal. Pemula bisa berinvestasi mulai dari Rp10.000 saja. Selain itu, rekasadana juga memiliki jenis yang bervariatif. Nah, bagi pemula yang berminat berinvestasi pada produk ini, simak artikel berikut untuk mengetahui cara dan jenis-jenisnya.

Sekilas Tentang Reksadana

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari investor untuk diinvestasikan dalam gabungan beberapa efek dan dikelola oleh Manajer Investasi. Manajer Investasi inilah yang akan mengatur porsi penempatan dana investor di pasar uang, surat utang, ataupun saham. Manajer Investasi juga memberikan rekomendasi saham-saham apa yang bisa dibeli.

Buat kamu yang ingin investasi reksadana, bisa dilakukan melalui perusahaan sekuritas, Manajer Investasi, maupun Bank yang jadi agen penjual reksadana terdaftar di OJK. Dana awal yang digunakan untuk pembukaan pun tergolong sangat rendah, karena kamu bisa memulainya dengan Rp10.000 saja. Agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal, investor perlu menambahkan dana di reksadana secara rutin.

Jenis-Jenis Reksadana Dan Penjelasannya

Sebelum berinvestasi, kamu harus mengetahui apa saja jenis-jenis dari reksadana. Setiap jenis memiliki perbedaan dalam hal jangka waktu, tujuan investasi, risiko, strategi investasi, hingga biayanya. Berikut ini beberapa jenis rekasadana yang dapat kamu pilih untuk memulai investasi.

  • Reksadana Pasar Uang

Jenis pertama adalah reksadana pasar uang yang 100% dana kelolaannya diinvestasikan pada produk pasar uang. Produk pasar uang sendiri bisa berupa deposito perbankan, obligasi, maupun Surat Berharga Negara.

Besarnya keuntungan yang akan kamu peroleh dari reksadana jenis ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat suku bunga acuan yang diterapkan oleh Bank Indonesia. Jika dibandingkan dengan jenis lainnya, reksadana memiliki risiko paling rendah karena investasinya bersifat jangka pendek, yakni kurang dari 1 tahun. Hal inilah yang membuat pertumbuhan nilainya stabil.

  • Reksadana Saham

Berbeda dari jenis sebelumnya, dana dari reksadana saham 80 persennya dialokasikan pada produk saham. Dengan kata lain, manajer investasi mengelola dana investor dengan membeli dan menjual saham potensial. Besar kecilnya keuntungan yang akan kamu peroleh dari produk ini berasal dari kenaikan dan penurunan harga saham tersebut.

Investasi reksadana saham memiliki imbal hasil paling tinggi bila dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya. Kendati demikian, produk ini juga mempunya risiko yang tinggi. Kalau kamu menginginkan investasi jangka panjang dan merupakan seorang risk taker, produk ini bisa jadi pilihan yang tepat untuk memulai berinvestasi.

  • Reksadana Syariah

Sesuai dengan namanya, reksadana syariah berarti dana kamu akan dialokasikan untuk membeli produk-produk di pasar uang syariah. Investasi ini dikelola dengan ketentuan dan prinsip syariah Islam. Selain itu, investasi syariah juga diawasi oleh dewan pengawas syariah.

  • Reksadana Pendapatan Tetap

Sebesar 80-95% dana investor pada reksadana pendapatan tetap akan dikelola pada produk obligasi atau efek utang yang jatuh temponya lebih dari 1 tahun. Dana sisanya akan diivestsaikan pada produk pasar uang seperti surat utang maupun deposito dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun.

Keuntungan yang akan kamu dapatkan dari reksadana pasar tetap ini dipengaruhi oleh suku bunga acuan BI dan nilai tukar USD pada rupiah.

Produk reksadana ini cocok untuk kamu yang ingin berinvestasi jangka menengah, mulai dari 2-5 tahun. Selain itu, produk ini juga cocok untuk investor yang ingin mendapatkan keuntungan lebih besar dari deposito dan reksadana pasar uang.

  • Reksadana Campuran

Reksadana terbaik yang berikutnya adalah reksadana campuran. Dana investor akan dikeola oleh manajer investasi pada berbagai jenis produk, seperti saham, deposito, dan obligasi. Produk ini sangat cocok untuk kamu yang berinvestasi jangka menengah hingga jangka panjang.

Jika dibandingkan dengan lainnya, reksadana jenis ini merupakan yang paling fleksibel. Saat pasar saham sedang naik, manajer investasi akan menambah dana untuk produk saham. Sementara ketika pasar saham sedang turun, dana kamu akan diprioritaskan untuk produk obligasi dan deposito. Dengan begitu, risiko kerugian pun dapat diminimalkan.

Cara Investasi Di Reksadana untuk Pemula

Buat kamu yang baru akan mulai berinvestasi reksadana, tak perlu khawatir. Kamu bisa mengikut langkah-langkah berikut ini agar investasi lebih terarah.

  • Tentukan Tujuan Investasi

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan tujuan investasi reksadana, apakah mau jangka pendek, menengah, atau jangka panjang. Dengan mengetahui tujuan investasi sejak awal, akan lebih mudah untukmu memilih jenis reksadana. Jika ingin jangka pendek, kamu bisa memilih reksadana pasar uang. Sementara untuk jangka panjang, produk reksadana saham adalah pilihan pas.

  • Hitung Biaya Investasi

Mengelola keuangan dengan baik adalah kunci dari finansial yang sehat. Maka ketika berinvestasi, kamu perlu menghitung biaya yang dibutuhkan. Reksadana Indonesia umumnya dapat dimulai dengan nominal kecil. Namun, jika ingin berkembang dan mendapatkan hasil yang lebih besar, maka kamu harus menambahkan dana secara rutin.

Nah, pastikan kamu mengalokasikan dana secara bijak untuk investasi reksadana. Dengan begitu, pos-pos keuangan lainnya tetap aman dan tidak terpengaruh akibat investasi yang kamu jalankan.

  • Pahami Risikonya

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahkan masing-masing produk reksadana memiliki risiko yang berbeda. Ada yang memiliki return dan risiko tinggi, ada pula yang risikonya minim. Hal-hal semacam ini perlu kamu pahami sebelum memutuskan membeli produk reksadana. Mengenali risiko investasi sejak awal tentunya akan membuat kamu lebih mudah memilih produk yang sesuai.

  • Pilih Aplikasi Reksadana Terbaik

Di zaman sekarang, investasi reksadana bisa kamu lakukan lewat smartphone. Ada banyak aplikasi reksadana yang bisa kamu unduh secara gratis. Masing-masing aplikasi memiliki kebijakan yang berbeda perihal nominal dana awal. Untuk itu, pastikan kamu memilih aplikasi yang benar-benar terpercaya dan sudah terdaftar di OJK agar terhindar dari hal-hal tidak diinginkan.

  • Rutin Berinvestasi

Terakhir, lakukanlah investasi secara rutin. Makin besar uang yang kamu alokasikan untuk investasi reksadana, tentunya keuntungan yang diperoleh bsia lebih tinggi pula. Sebab manajer investasi dapat mengelola danamu ke dalam produk yang beragam.

Nah, itu tadi jenis dan cara memulai bsinis reksadana untuk pemula. Pastikan kamu mencari informasi tentang produk reksadana yang akan kamu beli. Dengan begitu, kamu bisa memilih produk yang sesuai dengan tujuan investasi.

Kamu bisa memulai investasi reksadana lewat Bank bila takut kena tipu. Pihak bank akan mengelola dana investasimu dengan bijak dan membayarkan keuntunganmu ke rekening reksadana yang sudah kamu buat. Semoga informasi kali ini bermanfaat buat kamu.